Minggu, 25 Desember 2011

PT TRI DHARMA JAYA | | Riaupos.co

PT TRI DHARMA JAYA | | Riaupos.co

PT. Valbury Asia Securities | | Riaupos.co

PT. Valbury Asia Securities | | Riaupos.co

PT. Branky Bumiasri | | Riaupos.co

PT. Branky Bumiasri | | Riaupos.co

SAMSUNG SERVICE CENTER | | Riaupos.co

SAMSUNG SERVICE CENTER | | Riaupos.co

ADIRA KREDIT PEKANBARU | | Riaupos.co

ADIRA KREDIT PEKANBARU | | Riaupos.co

BOSCH | | Riaupos.co

BOSCH | | Riaupos.co

METROPOLITAN | | Riaupos.co

METROPOLITAN | | Riaupos.co

PT. Palau Sambu Gunning | | Riaupos.co

PT. Palau Sambu Gunning | | Riaupos.co

PT BANK OCBC NISP Tbk. | | Riaupos.co

PT BANK OCBC NISP Tbk. | | Riaupos.co

RS MESRA | | Riaupos.co

RS MESRA | | Riaupos.co

STIKES AL-INSYIRAH | | Riaupos.co

STIKES AL-INSYIRAH | | Riaupos.co

PT. TRMS GARUDAFOOD GROUP | | Riaupos.co

PT. TRMS GARUDAFOOD GROUP | | Riaupos.co

PT. BANK PANIN Tbk | | Riaupos.co

PT. BANK PANIN Tbk | | Riaupos.co

PT. Fastra Buana | | Riaupos.co

PT. Fastra Buana | | Riaupos.co

APP Group | | Riaupos.co

APP Group | | Riaupos.co

PT. INDOMARCO ADI PRIMA | | Riaupos.co

PT. INDOMARCO ADI PRIMA | | Riaupos.co

Senin, 19 Desember 2011

DOWNLOAD MATERI KEBIDANAN

Fisiologipersalinan.rar
http://www.ziddu.com/download/16582588/
Fisiologipersalinan.rar.html




HW-AIDS.rar
http://www.ziddu.com/download/16582587/HW-AIDS.rar.html



HW-INFERTILITAS.rar
http://www.ziddu.com/download/16582585/HW-INFERTILITAS.rar.html




HW-PERDARAHANHAMILMUDA.rar
http://www.ziddu.com/download/16582584/HW-PERDARAHANHAMILMUDA.rar.html




asuhandasarkegawatdaruratanobstetri.rar
http://www.ziddu.com/download/16582583/
asuhandasarkegawatdaruratanobstetri.rar.
html




HW7-KANKERLEHERRAHIM.rar
http://www.ziddu.com/download/16582582/HW7-KANKERLEHERRAHIM.rar.html




Fisiologinifasdanlaktasi.rar
http://www.ziddu.com/download/16582581/
Fisiologinifasdanlaktasi.rar.html




HAIDSIKLUSNYA.rar
http://www.ziddu.com/download/16582580/
HAIDSIKLUSNYA.rar.html




Asfiksianeonatorumppt.rar
http://www.ziddu.com/download/16582257/
Asfiksianeonatorumppt.rar.html




ASUHANBAYIDENGANHIPOTERMIppt.rar
http://www.ziddu.com/download/16582256/
ASUHANBAYIDENGANHIPOTERMIppt.rar.html




ASUHANBAYIDENGANHIPOTERMI.rar
http://www.ziddu.com/download/16582255/
ASUHANBAYIDENGANHIPOTERMI.rar.html




ANEMIAKEHAMILANppt.rar
http://www.ziddu.com/download/16582254/
ANEMIAKEHAMILANppt.rar.html




AsuhanBayiBarulahirNeonatusicterusppt.rar
http://www.ziddu.com/download/16582253/
AsuhanBayiBarulahirNeonatusicterusppt.ra
r.html




PemberianObatperOral.doc
http://www.ziddu.com/download/16582222/
PemberianObatperOral.doc.html




gbrfemalerepro.ppt
http://www.ziddu.com/download/16567627/
gbrfemalerepro.ppt.html






HormonKelaminKontrasepsi.pdf
http://www.ziddu.com/download/16567626/
HormonKelaminKontrasepsi.pdf.html




anfis-cardiovaskuler1.ppt
http://www.ziddu.com/download/16567625/anfis-cardiovaskuler1.ppt.html




anatomi-dan-fisiologi-sistem-penginderaan1.ppt



ETIKADANMORALpap.rar
http://www.ziddu.com/download/16583457/
ETIKADANMORALpap.rar.html




ASKEBNEOdenganHIPOGLIKEMI.rar
http://www.ziddu.com/download/16583456/
ASKEBNEOdenganHIPOGLIKEMI.rar.html




EtikaHukumKesehatan.rar
http://www.ziddu.com/download/16583455/
EtikaHukumKesehatan.rar.html




AKPERENDOKRIN.rar
http://www.ziddu.com/download/16583454/
AKPERENDOKRIN.rar.html




askebneokejang.rar
http://www.ziddu.com/download/16583453/
askebneokejang.rar.html




demamtipoiddankehamilan.rar
http://www.ziddu.com/download/16583452/
demamtipoiddankehamilan.rar.html




AspekHukumKebidanan.rar
http://www.ziddu.com/download/16583451/
AspekHukumKebidanan.rar.html




DEFENISIDANFILOSOFIBIDAN.rar
http://www.ziddu.com/download/16583450/
DEFENISIDANFILOSOFIBIDAN.rar.html




Fimosis.rar
http://www.ziddu.com/download/16583449/
Fimosis.rar.html




Hipospadia.rar
http://www.ziddu.com/download/16583448/
Hipospadia.rar.html




Fisiologipersalinan.rar
http://www.ziddu.com/download/16582588/
Fisiologipersalinan.rar.html

Pedarahan pervaginam yang melebihi 500 ml setelah bersalin didefinisikan sebagai perdarahan pascapersalinan. Terdapat beberapa masalah mengenai definisi ini :
§    Perkiraan kehilangan darah biasanya tidak sebanyak yang sebenarnya, kadang-kadang hanya setengah dari sebenarnya. Darah tersebut bercampur dengan cairan amnion atau dengan urin. Darah juga tersebar pada spons, handuk, dan kain di dalam ember dan lantai
§    Volume darah yang menghilang juga bervariasi akibatnya sesuai dengan kadar hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar hemoglobin normal akan dapat menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang akan berakibat fatal pada yang anemia.
Seorang ibu yang sehat dan tidak anemia pun dapat mengalami akibat fatal dari kehilangan darah
§    Perdarahan dapat terjadi dengan lambat untuk jangka waktu beberapa jam dan kondisi ini dapat tidak dikenali sampai terjadi syok.
Penilaian risiko pada saat antenatal tidak dapat memperkirakan akan terjadinya perdarahan pascapersalinan. Penanganan aktif kala III sebaiknya dilakukan pada semua wanita yang bersalin karena hal ini dapat menurunkan insidens perdarahan pascapersalinan akibat atonia uteri. Semua ibu pasca persalinan harus dipantau dengan ketat untuk mendiagnosis perdarahan pascapersalinan.
MASALAH
§    Perdarahan setelah bayi lahir dan dalam 24 jam pertama persalinan (Perdarahan pascapersalinan primer atau P3)
§    Perdarahan setelah 24 jam pertama persalinan (Perdarahan pascapersalinan sekunder atau P2S)


Perdarahan yang perlahan dan berlanjut atau perdarahan tiba-tiba merupakan suatu kegawatan, segera tangani
PENANGANAN UMUM
§    Mintalah bantuan, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
§    Lakukan pemeriksaan secara tepat keadaan umum ibu termasuk tanda vital
§    Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan. Jika tanda-tanda syok tidak terlihat, ingatlah saat anda melakukan evaluasi lanjut karena status wanita tersebut dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, segera mulai penanganan syok.
§    Pastikan bahwa kontraksi uterus baik :
ö      Lakukan pijatan uterus untuk mengeluarkan bekuan darah. Bekuan darah yang terperangkap di uterus akan menghalangi kontraksi uterus yang efektif.
ö      Berikan 10 IU oksitosin IM
§    Pasang infuse cairang IV
§    Lakukan kateterisasi, dan pantau cairan keluar-masuk
§    Periksa kelengkapan plasenta
§    Periksa kemungkinan robekan serviks, vagina, dan perineum.
§    Jika perdarahan terus berlangsung, lakukan uji beku darah
§    Jika perdarahan teratasi (24 jam setelah perdarahan berhenti), periksa kadar hemoglobin :
ö      Jika Hb kurang dari 7 g/dl atau hematokrit kurang dari 20% (anemia berat) : berilah sulfas ferrosus 600 mg atau ferrous fumarat 120 mg + asam folat 400 mcg per oral sekali sehari selama 6 bulan.
ö      Jika Hb 7-11 g/dl : beri sulfas ferrosus 600 mg atau ferrous fumarat 60 mg + asam folat 400 mcg per oral sekali sehari selama 6 bulan
ö      Pada daerah endemic cacing gelang (prevalensi sama atau lebih dari 20%) : berikan terapi :
  • Albendasol 400 mg per oral sekali
  • ATAU Mebendasol 500 mg per oral sekali atau 100 mg dua kali sehari selama 3 hari.
ö      Pada daerah endemil tinggi cacing gelang (prevalensi sama atau lebih dari 50%), berikan terapi dosis tersebut selama 12 minggu setelah dosis pertama.
DIAGNOSIS
Gejala dan tanda yang selalu ada Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada Diagnosis kemungkinan
ö    Uterus tidak berkontraksi dan lembek  ö    Perdarahan segera setelah anak lahir (P3) ö    Syok Atonia uteri
ö    (P3)  ö    Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir
ö    Uterus kontraksi baik
ö    Plasenta lengkap
ö    Pucat  ö    Lemah
ö    Menggigil
Robekan jalan lahir
ö    Plasenta belum lahir setelah 30 menit  ö    Perdarahan segera
ö    Uterus kontraksi baik
ö    Tali pusat putus akibat traksi berlebihan  ö    Inversion uteri akibat tarikan
ö    Perdarahan lanjutan
Retensio plasenta
ö    Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap  ö    P3 ö    Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang Tertinggalnya sebagian plasenta
ö    Uterus tidak teraba  ö    Lumen vagina terisi massa
ö    Tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir)
ö    P3
ö    Nyeri sedikit atau berat
ö    Syok neurogenik  ö    Pucat dan limbung Inversion uteri
ö    Sub-involusi uterus  ö    Nyeri tekan perut bawah
ö    Perdarahan > 24 jam setelah persalinan. Perdarahan bervariasi (ringan/berat, terus menerus/tidak teratur)
ö    Anemia  ö    Demam Perdarahan terlambat, Endometritis, atau sisa plasenta (terinfeksi atau tidak)
ö    P3 (perdarahan intraabdominal dan/ vaginam)  ö    Nyeri perut berat (kurangi dengan rupture) ö    Syok  ö    Nyeri tekan perut
ö    Denyut nadi ibu cepat
Rupture uteri
PENANGANAN KHUSUS
Atonia Uteri
Pada atonia uteri uterus gagal berkontraksi dengan baik setelah persalinan
§    Teruskan pemijatan uterus
§    Oksitosin dapat diberikan bersamaan atau berurutan
Jenis dan cara Oksitosin Ergometrin Misoprostol
Dosis dan cara pemberian awal IV : infuse 20 IU dalam 1 liter larutan garam fisiologis dengan 60 tpm  IM : 10 IU IM atau IV secara perlahan 0,2 mg Oral 600 mcg atau rectal 400 mcg
Dosis lanjutan IV : Infus 20 unit dalam 1 liter garam fisiologis dengan 40 tpm Ulangi 0,2 mg IM setelah 15 menit. Jika masih diperlukan beri IM/IV setiap 2-4 jam 400 mcg 2-4 jam setelah dosis awal
Dosis maksimal per hari Tidak lebih dari 3 liter larutan dengan oksitosin Total 1 mg atau 5 dosis Total 1200 mcg atau 3 dosis
Kontraindikasi atau hati-hati Tidak boleh memberi IV secara cepat atau bolus Peeklampsi, vitium kordis, hipertensi Nyeri kontraksi  Asma
Prostaglandin sebaiknya tidak diberikan secara intravenavena
§    Kenali dan tegakkan diagnosis kerja atonia uteri
§    Antisipasi dini akan kebutuhan darah dan lakukan transfuse sesuai kebutuhan
§    Jika perdarahan terus berlangsung
ö      Pastikan plasentan lahir lengkap
ö      Jika terdapat tanda-tanda sisia plasenta (tidak adanya bagian permukaan maternal atau robeknya membrane dengan pembuluh darahnya), keluarkan sisa plasenta tersebut
ö      Lakukan uji pembekuan darah sederhana, kegagalan terbentuknya pembekuan setelah 7 menit atau adanya bekuan lunak yang dapat pecah dengan mudah menunjukkan adanya koagulopati
§    Jika perdarahan terus berlangsung dan semua tindakan di atas telah dilakukan, lakukan :
ö      Kompresi bimanual internal
ö      Kompresi aorta abdominalis
§    Jika perdrahan terus berlangsung setelah dilakukan kompresi :
ö      Lakukan ligasi arteri uterine dan ovarika
ö      Lakukan histerektomi jika terjadi perdarahan yang mengancam jiwa setelah ligasi
Tamponade uterus merupakan tindakan tidak bermanfaat dan membuang waktu yang berharga
RETENSIO PLASENTA
Mungkin saja tidak ada perdarahan dengan retensio plasenta
Plasenta atau bagian-bagiannya dapat tetap berada dalam uterus setelah bayi lahir
§    Jika plasenta terlihat dalam vagina, mintalah ibu untuk mengedan. Jika anda dapat merasakan plasenta dalam vagina, keluarkan plasenta tersebut
§    Pastikan kandung kemih sudah kosong. Jika diperlukan, lakukan kateterisasi kandung kemih
§    Jika plasenta belum lahir, berikan oksitosin 10 IU IM , jika belum dilakukan pada penanganan aktif kala III
Jangan berikan ergometrin karena dapat menyebabkan kontraksi uterus yang tonik, yang bisa memperlambat pengeluaran plasenta
§    Jika  plasenta belum dilahirkan setelah 30 menit pembeian oksitosin dan uterus terasa berkontraksi, lakukan PTT. Catatan : hindari penarikan tali pusat dan penekanan fundus yang terlalu kuat karena dapat menyebabkan inversio uterus
§    Jika traksi tali pusat terkendali belum berhasil, cobalah untuk pengeluaran plasenta secara manual. Catatan : plasenta yang melekat kuat mungkin merupakan plasenta akreta. Usaha untuk melepaskan plasenta yang melekat kuat dapat perdarahan berat atau perforasi uterus, yang biasanya membutuhkan tindakan histerektomi

KTI Kebidanan, Asuhan Kebidanan dan Konsep Kebidanan


Kelelahan pada Saat Hamil

Lelah saat hamil? Bagi anda yang sudah mempunyai anak lebih dari satu mungkin sudah biasa, dan lebih cepat menyesuaikan diri. Namun  bagaimana dengan ibu hamil yang pertama kali? Hamil pertama kali bagi ibu yang belum pernah mempunyai pengalaman hamil pasti sangat melelahkan.
Kelelahan pada saat hamil ini disebabkan oleh factor alami karena meningkatnya hormone kehamilan. Membawa bayi dalam kandungan anda dan memenuhi kebutuhan gizinya, merupakan hal yang sangat menguras energi. Terlebih lagi jika anda salah satu wanita karir yang mengharuskan bekerja saat hamil. Kelelahan saat hamil juga bisa disebabkan oleh anemia.

 

 

Bagaimana cara mengatasi lelah pada saat hamil? Berikut idebunda akan memberikan beberapa tips untuk mengatasi kelelahan saat hamil:

  1. Perbanyaklah istirahat. Tidur lebih awal, bangun lebih awal, dan juga istirahat siang hari dapat membantu anda mengatasi kelelahan.
  2. Imbangi istirahat dengan melakukan olahraga ringan. Karena olahraga dapat membantu merangsang sirkulasi darah serta mengedarkan oksigen dan zat makanan ke seluruh tubuh anda.
  3. Ubahlah pola makan anda jika anda mengalami anemia. Konsumsi suplemen atau zat besi untuk membantu memulihkan kondisi anemis anda.
  4. Cobalah untuk sebisa mungkin memvariasikan posisi dan aktivitas anda. Jika pekerjaan anda menuntut anda untuk banyak berdiri, maka luangkan waktu untuk duduk dengan kaki dinaikkan. Akan tetapi sebaliknya, jika pekerjaan anda menuntut anda untuk lebih banyak duduk, maka cobalah untuk berdiri dan berjalan-jalan sebentar setiap jamnya.
  5. Cobalah untuk melakukan segala sesuatu dengan efisien. Jangan takut untuk membagi pekerjaan dan beban anda dengan anggota keluarga yang lain karena anda tidak selalu menjadi ibu yang super.

GIZI DAN NUTRIEN



           Mengapa Bidan perlu mempelajari Gizi dalam Daur Kehidupan?

           Sub pokok Bahasan
           Pengertian gizi
           Pengertian nutrien
           Macam-macam nutrien
           Fungsi nutrien
           Masalah dan perhatian pemerintah terhadap perbaikan gizi

           PENGERTIAN GIZI
           Ilmu gizi
           Zat gizi (nutrien)
           Makanan
           Pangan
           Bahan makanan
           Status gizi
           PENGERTIAN GIZI
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan

Ilmu gizi:
ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan, dalam hubungannya dengan kesehatan optimal
           PENGERTIAN GIZI
           Zat gizi (nutrien):
      zat yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu a.l:
       menghasilkan energi
       membangun dan memelihara jaringan
       serta mengatur proses-proses kehidupan
           PENGERTIAN GIZI
            Makanan:
       bahan yang mengandung unsur-unsur/ikatan kimia berupa zat gizi yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh
       juga unsur-unsur lain yang berguna bagi kesehatan, seperti:
        Serat pangan
        Air
        Fitokimia pangan
        Prebiotik dan probiotik
           PENGERTIAN GIZI
           Pangan:
      istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan
           Bahan makanan:
      makanan dalam keadaan mentah
           Status gizi:
      Keadaan tubuh individu sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
           PENGERTIAN NUTRIEN
            Merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam makanan
            Diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan:
       Menghasilkan energi
       Mengganti jaringan aus atau rusak
       Memproduksi substansi tertentu:
        Enzim
        Hormon
        Antibodi
       Untuk keperluan tumbuh kembang pada bayi, anak dan ibu hamil (tumbuh kembang janin)

           MACAM-MACAM NUTRIEN
           Makronutrien:
       Karbohidrat
       Lemak
       Protein
           Mikronutrien:
       Vitamin
       Mineral

           FUNGSI NUTRIEN
           Karbohidrat:
      Sumber energi utama
      Penghemat protein
      Berperan dalam metabolisme lemak

           FUNGSI NUTRIEN
           Lemak:
      Sumber energi
      Sumber asam lemak esensial
      Alat angkut vitamin larut lemak
      Menghemat protein


           FUNGSI NUTRIEN
           Protein:
      Pertumbuhan dan pemeliharaan
      Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh
      Pembentukan antibodi
      Mengangkut zat-zat gizi
      Sumber energi

           FUNGSI NUTRIEN (vitamin)
           Vitamin A:
         mempunyai banyak peran penting dalam tubuh a.l :
       Fungsi penglihatan
       Fungsi diferensiasi sel
       Fungsi kekebalan
       Fungsi pertumbuhan dan perkembangan
       Fungsi reproduksi
       Fungsi pencegahan kanker dan penyakit jantung

           FUNGSI NUTRIEN
           Vitamin D:
        Membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama:
       Vitamin A & Vitamin C
       Hormon paratiroid & Hormon kalsitonin
       Protein kolagen
       Mineral kalsium, fosfor, magnesium dan fluor
           FUNGSI NUTRIEN
            Vitamin E:
         mempunyai banyak peran dalam tubuh a.l:
       Peroksidasi lipid
       Fungsi struktural dalam memelihara integrasi membran sel
       Sintesis DNA
       Merangsang reaksi kekebalan
       Mencegah penyakit jantung koroner
       Sistim reproduksi
           FUNGSI NUTRIEN
           Vitamin K:
      Fungsi dalam pembekuan darah
      Membantu dalam pembentukan tulang
           FUNGSI NUTRIEN
           Vitamin C:
         mempunyai banyak peran dalam tubuh a.l:
      Sintesis kolagen, karnitin, noradrenalin, serotonin dll
      Absorpsi dan metabolisme besi
      Absorpsi kalsium
      Mencegah infeksi, kanker dan penyakit jantung
           FUNGSI NUTRIEN
           Vitamin B1:
      Sebagai kofaktor berbagai reaksi metabolisme energi
           Vitamin B2:
      Membantu metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino
           Niasin:
      Membantu metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino


           FUNGSI NUTRIEN
            Biotin:
       Membantu metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino
       Membantu pembentukan DNA, RNA
       Erat kaitannya dengan asam folat, asam pantotenat dan vitamin B12
            Vitamin B6:
       Membantu metabolisme protein
       Membantu pembentukan sfingolipid yang diperlukan untuk pembentukan lapisan mielin yang menyarungi sel saraf
       Konsentrasinya tinggi di otak (kaitannya dengan demensia)
           FUNGSI NUTRIEN
            Asam pantotenat:
       Membantu reaksi metabolisme sel (koenzim A)
            Asam folat:
       Membantu metabolisme asam amino
       Membantu pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya
            Vitamin B12:
       Membantu metabolisme asam folat
       Membantu fungsi normal metabolisme semua sel (saluran cerna, sumsum tulang dan jaringan saraf)
           FUNGSI NUTRIEN
           Bahan mirip vitamin:
      Kolin (komponen fosfolipid):
       Sebagai bagian dari membran sel
       Sebagai pengantar saraf
      Mio-inositol:
       Membantu respon sel terhadap rangsangan luar, transmisi saraf dan pengaturan aktivitas enzim
       Mempunyai aktivitas lipotropik
           FUNGSI NUTRIEN (mineral makro)
           Mineral natrium:
      Menjaga keseimbangan cairan tubuh
      Mengatur tekanan osmosis sel
      Menjaga keseimbangan asam-basa
      Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot
      Berperan dalam absorpsi glukosa
      Sebagai alat angkut zat-zat gizi melalui membran (terutama melalui dinding usus)
           FUNGSI NUTRIEN
           Mineral klorida:
      Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
      Memelihara suasana asam di lambung
      Membantu pemeliharan keseimbangan asam-basa tubuh
           FUNGSI NUTRIEN
           Mineral Kalium:
      Memelihara keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa
      Berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot
      Berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik (metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein)
      Berperan dalam pertumbuhan sel
      Menjaga tekanan darah normal
           FUNGSI NUTRIEN
           Mineral kalsium:
      Pembentukan tulang dan gigi
      Mengatur pembekuan darah
      Katalisator reaksi-reaksi biologik
      Kontraksi otot
      Meningkatkan fungsi transpor membran sel
           FUNGSI NUTRIEN
           Mineral fosfor:
      Kalsifikasi tulang dan gigi
      Mengatur pengalihan energi
      Absorpsi dan transportasi zat gizi
      Bagian dari ikatan tubuh esensial
      Pengaturan keseimbangan asam-basa
           FUNGSI NUTRIEN
           Mineral magnesium:
      Berperan dalam lebih dari 300 jenis enzim dalam tubuh (sebagai katalisator reaksi-reaksi biologik)
      Berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah
           FUNGSI NUTRIEN
            Mineral sulfur:
       Merupakan bagian dari zat gizi esensial (vitamin tiamin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein)
       Menstabilkan molekul protein
       Terdapat di dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku
       Merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin
       Berperan dalam melarutkan sisa metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urine
           FUNGSI NUTRIEN (mineral mikro)
           Besi
      Berperan dalam metabolisme energi
      Berperan dalam kemampuan belajar
      Berperan dalam sistim kekebalan tubuh
      Berperan dalam pelarut obat-obatan

           FUNGSI NUTRIEN (mineral mikro)
            Seng:
       Memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh
       Sebagai bagian dari enzim dan kofaktor pada kegiatan lebih dari 200 enzim
       Berperan dalam berbagai aspek metabolisme karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat (DNA dan RNA)
       Berperan dalam sintesis dan degradasi kolagen (kulit, jaringan ikat dan penyembuhan luka)

           FUNGSI NUTRIEN (mineral mikro)
            Seng: (lanjutan)
       Berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma
       Merupakan bagian dari enzim superoksida dismutase
       Berperan dalam detoksikasi alkohol dan metabolisme vitamin A
       Berperan dalam fungsi kekebalan tubuh
       Dikaitkan dengan indera rasa/kecap dan bau
       Berperan dalam metabolisme tulang dan proses penggumpalan darah

           FUNGSI NUTRIEN (mineral mikro)
           Iodium:
      Merupakan bagian integral dari hormon tiroid
      Berperan dalam pembentukan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A
      Berperan dalam sintesis protein
      Berperan dalam absorpsi karbohidrat dari saluran cerna
      Berperan dalam sintesis kolesterol darah

           FUNGSI NUTRIEN (mineral mikro)
             Tembaga (Cu):
        Sebagai bagian dari enzim dalam reaksi biologik di mitokondria
        Berperan dalam sintesis protein kompleks jaringan kolagen dalam kerangka tubuh dan pembuluh darah
        Berperan sebagai pembawa rangsangan saraf
        Merupakan bagian dari enzim superoksida dismutase (antioksidan)
        Berperan mencegah anemia (membantu absorpsi besi, merangsang sintesis hemoglobin dan melepas simpanan besi dari ferritin dalam hati
        Berperan dalam pembantukan melanin (pigmen rambut dan kulit)

           FUNGSI NUTRIEN (mineral mikro)
           Mangan (Mn):
      Berperan sebagai kofaktor berbagai enzim yang membantu bermacam proses metabolisme
      Berperan dalam sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta mencegah peroksidasi lipid oleh radikal bebas

           FUNGSI NUTRIEN (mineral mikro)
           Krom (Cr):
      Berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lipid
           Selenium (Se):
      Berperan dalam sistim enzim yang mencegah terjadinya radikal bebas
           Molibdenum (Mo):
      Sebagai kofaktor berbagai enzim

           FUNGSI NUTRIEN (mineral mikro)
           Fluor (F):
      Berperan dalam mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi
           Kobal (Co):
      Merupakan komponen vitamin B12
      Mematangkan sel darah merah
      Menormalkan fungsi semua sel
      Berperan dalam fungsi berbagai enzim

           Masalah dan perhatian pemerintah terhadap perbaikan gizi

Empat masalah gizi utama:
                     Kurang energi protein (KEP) - Prevalensi harus ditekan di bawah 10% (33%)
                     Anemia gizi besi (AGB) – Prevalensi harus ditekan di bawah 20% (40%)
                     Kurang vitamin A (KVA) – sudah teratasi
                     Gangguan akibat kurang iodium (GAKI) – cakupan garam beryodium harus minimal 90% (73%)
           KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
           Penyebab:
Kekurangan makan sumber energi & protein

           Dampak:
      Pada anak-anak:
       Menghambat pertumbuhan
       Rentan terhadap penyakit (infeksi)
       Rendahnya tingkat kecerdasan
           KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
           Dampak:
      Pada orang dewasa:
       Menurunkan produktivitas kerja
       Menurunkan derajat kesehatan (rentan terhadap penyakit)
           Faktor2 terkait:
       Kemiskinan
       Kurangnya pengetahuan tentang cara pemberian makan pada bayi dan anak
       Kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan lingkungan yang sehat
           KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
           Cara penanggulangan:
      Jangka pendek, dengan mengatasi penyebab
      Jangka panjang, dengan mengatasi faktor2 terkait
           ANEMIA GIZI BESI (AGB)
                           Penyebab:
                     Kurangnya makanan sumber zat besi
                     Penyerapan zat besi yang kurang baik
                     Kehilangan darah (mens dll)
                           Dampak:
                     Penurunan kemampuan fisik dan produktivitas kerja
                     Penurunan kemampuan berpikir/kecerdasan
                     Penurunan antibodi (mudah terserang infeksi)
                           Faktor terkait:
                     Kemiskinan (daya beli)
                     Kurangnya pengetahuan tentang makanan sumber besi
                     Kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan lingkungan yang sehat
           ANEMIA GIZI BESI (AGB)
                         Penanggulangan:
                   Makanan sumber zat besi
                   Bukan makanan:
                   Tablet/sirup besi

           GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM (GAKI)
                          Penyebab:
                    Tanah kurang mengandung iodium
                          Dampak:
                    Pembesaran kelenjar gondok
                    Hambatan dalam pertumbuhan jasmani (cebol)
                    Hambatan pertumbuhan mental (dungu, terbelakang atau bodoh)
                          Penanggulangan:
                    Iodisasi garam dapur (pencegahan)
                    Kapsul minyak beriodium

           KURANG VITAMIN A (KVA)
                          Penyebab:
                    Kurang asupan makanan sumber vitamin A
                          Dampak:
                    Kebutaan
                    Mengurangai daya tahan tubuh (infeksi)
                          Faktor terkait:
                    Kemiskinan
                    Kurangnya pengetahuan tentang gizi
                          Penanggulangan: kapsul vitamin A